Gus Rouf: Penampilan Gibran Itu Offside, Bahasa Pesantrennya Suul Adab

Gus Rouf: Penampilan Gibran Itu Offside, Bahasa Pesantrennya Suul Adab
Muhaimin Iskandar (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka di atas panggung Debat Cawapres Pemilu 2024 di Gedung JCC, Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

“Sudah menjadi kesepakatan tidak boleh menggunakan singkatan. Kalau pakai singkatan atau terminologi asing harus dijelaskan dulu. Di debat cawapres pertama itu sudah dia gunakan untuk men-sliding Cak Imin, tetapi kenapa diulangi lagi.”

“Ini berarti di alam bawah sadarnya hal seperti itu dianggap biasa,” kata Gus Rauf yang juga menjabat Deputi Santri Milenial di Timnas Anies-Muhaimin.

Dikatakan, forum debat seharusnya fokus pada visi misi dan kebijakan dari masing-masing calon yang akan dipilih rakyat. Bukan saling merendahkan dan mencibir.

Menurutnya, Gibran lupa bahwa lawan dalam debat itu adalah teman dalam kompetisi berdemokrasi.

"Jadi kalau niatnya menjatuhkan lawan, itu sudah di luar akal sehat kita,” katanya menyesalkan.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar mengajarkan persoalan etika kepada calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi, atau tebak-tebakan singkatan," katanya dalam debat keempat Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam.

Muhaimin, yang juga wakil Ketua DPR RI, menegaskan bahwa calon wakil presiden seharusnya berdiskusi pada tingkatan sebagai pengambil kebijakan untuk memimpin negara. (antara/jpnn)

FormasNU menilai penampilan Gibran Rakabuming saat debat cawapres Minggu tergolong offside dan suul adab.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News