Gus Setelah Gus

Oleh Dahlan Iskan

Gus Setelah Gus
Foto: disway.id

Penyebutan nama Gus Kikin sudah sejak dua tahun lalu. Praktis semua orang di Tebuireng tahu bahwa Gus Kikin adalah Kiai Tebuireng in waiting.

Namun Gus Kikin tidak pernah mau mulai tampil. Tidak ada tradisi putra mahkota di Tebuireng. Apalagi Gus Kikin bukan putra Gus Sholah, Yusuf Hasyim atau pun Gus Dur.

Gus Kikin adalah cicit KH Hasyim Asy'ari dari jalur wanita. Ibunya, Bu Nyai Abidah, adalah cucu KH Hasyim Asy'ari.

Sama dengan Gus Sholah, Gus Kikin ini juga tidak pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Tidak bisa membaca kitab kuning.

Namun dari segi ekonomi Gus Kikin sangat mapan. Gus Kikin adalah pengusaha yang mapan. Termasuk pengusaha bidang minyak dan gas bumi.

Belakangan Gus Kikin juga punya stasiun TV lokal: BBS. Di Surabaya. Dan memang Gus Kikin adalah sarjana komunikasi. Dari Universitas Terbuka.

Bagaimana pun Gus Kikin masih termasuk Bani Hasyim. Dan yang dikehendaki oleh Gus Sholah untuk mendapat giliran berhenti memikirkan diri sendiri --pindah ke jalur pengabdian.

Maka Tebuireng segera memiliki kiai baru. Yang benar-benar baru: orangnya, latar belakang pendidikannya, pun profesi hidupnya.

Gus Sholah mengadakan semacam polling. Teman-temannya itu diminta menuliskan nama calon penggantinya kelak. Di pesantren tidak ada kebiasaan seperti itu. Gus Sholah saja yang mau melanggar adat pesantren.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News