Gus Yahya Ajak Para Pemimpin Agama Bertindak Nyata untuk Hentikan Konflik di Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta Senin (27/11).
Kegiatan yang akan dibuka Presiden Joko Widodo ini digelar dalam rangka meletakkan pengaruh bagi para pemangku kebijakan dan komunitas di sekitarnya.
"Kami berharap hasil ISORA bukan hanya pernyataan bersama, tapi kesepakatan bertindak dalam jangkauan masing-masing untuk mempengaruhi dinamika sekarang," kata Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (21/11).
Gus Yahya berharap kegiatan ini dapat menggerakkan para aktor global dan tokoh-tokoh agama untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina.
"Menghentikan segera bencana kemanusiaan berlangsung di Gaza," kata dia.
Dia menyebutkan otoritas agama akan memobilisasi kekuatan yang mereka punya untuk bergerak dan bertindak nyata pada komunitasnya dan lingkaran pemangku kebijakan untuk bergerak maju.
Gus Yahya menjelaskan ISORA akan membahas mengenai masalah fundamental konflik yang masih terjadi sampai sekarang bahkan semakin parah di Timur Tengah, yaitu melemahnya tatanan internasional yang seharusnya menjadi aturan internasional dan disepakati negara-negara.
Gus Yahya menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya terjadi pada satu kelompok saja, tetapi masalah bagi kemanusiaan.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta Senin (27/11).
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On
- Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri
- Peningkatan Perubahan Iklim, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fikih Lingkungan
- PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran
- Safari Ramadan Bersama PBNU, Aqua Salurkan Donasi Tahap Kedua untuk Palestina