Gus Yahya: Mengaku NU Saja Bisa Jadi Calon, Paling Enggak Wakil Presiden

Gus Yahya: Mengaku NU Saja Bisa Jadi Calon, Paling Enggak Wakil Presiden
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9). Foto: PBNU

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf menyindir pihak-pihak yang mencoba mengambil untung dari NU.

Momen itu terjadi saat Gus Yahya berbicara dalam acara Bedah Buku Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama yang dikarang olehnya di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9).

"Jangan sampai orang ber-NU ambil untung dari leverage-leverage ini. Jadi, harus dikembalikan. Ini soal bagaimana membangun, memelihara, dan mengembangkan peradaban ikhlas yang sudah diwariskan kepada kita," kata Gus Yahya.

Gus Yahya menilai, saat ini NU sudah begitu besar dan dapat menjadi sumber modal yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.

"Sekarang ini orang yang mengaku NU saja bisa jadi anggota DPR, bisa jadi bupati, bisa jadi calon. Paling enggak wakil presiden hanya dengan mengaku NU," ujarnya.

Dia berharap agar nahdiyin dapat mengembalikan khittah semula NU sebagai perantara untuk mencapai keridaan Allah.

"Kalau kita ikhlas untuk taat pada guru-guru, pada para masyayikh melalui NU ini, ya kita yakin oni jadi mardatillah. Mentalitas ini harus dikembalikan," tandas dia.

Untuk itu, Gus Yahya bicara pentingnya bagi NU untuk kembali menjernihkan visi misi serta jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan di balik payung NU. (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyindir pihak-pihak yang mencoba mengambil untung dari NU


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News