Gusmalini, Penemu Mi Labu Kuning, Khasiatnya? Wow

Gusmalini, Penemu Mi Labu Kuning, Khasiatnya? Wow
Gusmalini, satu-satunya wanita yang memimpin perguruan tinggi negeri di Sumbar. Foto: FAJAR/PADEK/JPNN.com

Kandungan ini dibutuhkan untuk melawan radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh manusia.

"Kalau dibiarkan terlalu lama, radikal bebas di tubuh manusia yang bisa terjadi akibat keseringan makan mi instan, bisa menyebabkan inflamasi yang memicu kanker, jantung korener, dan penyakit generatif. Karenanya, ibu Gusmalini mengolah labu kuning itu menjadi mie yang mengandung antioksidan tinggi," kata Israr.

Menurut Gusmalini, mi instan yang ia buat berbahan baku labu kuning atau waluh dalam bahasa Jawa.

"Labu kuning ini tidak hanya memiliki kandungan karbohidrat. Tapi juga mengandung senyawa kimia seperti Beta Karoten, vitamin A, vitamin C, dan zinc. Labu kuning punya antioksidan yang baik," kata Gusmalini yang merupakan alumnus Program Pascasarjana Ilmu Pangan IPB.

Melihat khasiat labu kuning yang baik untuk kesehatan, Gusmalini lewat serangkaian penelitian, mengolah labu yang ditanam mahasiswa. 

Pengolahannya, tidak jauh berbeda dengan pembuatan mie kebanyakan. Labu yang sudah dikukus, dibuat adunan tipis, digulung, dan dikeringkan. Untuk kemudian dimasak dengan air mendidih.

Adapun bumbu untuk melahap mie labu buatan Gusmalini, diciptakan dari bumbu tradisional yang disesuaikan dengan selera para penikmatnya. 

"Mie labu  kuning yang mengandung antioksidan untuk melawan bahaya radikal bebas  itu, sudah lama sekali kami teliti. Waktu Politani Payakumbuh masih di bawah Unand," kata Gusmalini.

GUSMALINI telah menemukan mi labu kuning yang mengandung antioksidan untuk melawan bahaya radikal bebas pemicu kanker, jantung koroner, dan penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News