Hadapi ACFTA, BSN Anggarkan Rp 2,8 Miliar
Kamis, 18 Februari 2010 – 18:22 WIB
Hadapi ACFTA, BSN Anggarkan Rp 2,8 Miliar
Salah satu hasil dari kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut. Terang Amir, adalah pelaksanaan pengujian helm yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah tentang penggunaan wajib helm ber-SNI pada 1 April 2010 mendatang.
Baca Juga:
Selain itu yang menarik, Amir juga menegaskan bahwa BSN siap bertanggung jawab atas kepastian tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diperlukan untuk memfasilitasi menghadapi ACFTA.
Disebutkan, sampai dengan akhir bulan Januari 2010, Task Force telah melakukan analisis dan menetapkan 10 sektor prioritas yang paling berpotensi terhadang dalam ACFTA. Di antaranya, sektor baja, alumunium, elektronika dan kelistrikan, petrokimia, mesin dan perkakas, hasil pertanian dan perkebunan, makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, alas kaki dan mainan anak. (cha/jpnn)
JAKARTA - Dalam rangka menghadapi Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), Sekretaris Badan Standarisasi Nasional (BSN) Amir Partowiyatmo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dealer Gathering 2025 Jadi Ajang Strategi Penguatan Pasar Elektronik
- Persediaan Emas di Pegadaian Aman, Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi
- MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi
- Kuartal I 2025, Laba Bersih PTPN Group Meroket Jadi Sebegini
- Bank Mantap Gandeng MUF Hadirkan Program Fasilitas Pembiayaan DP 0%
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan