Hadapi Perang Dagang, Pemerintah Perlu Gencarkan Kerja Sama Investasi

Mengatakan, masuknya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi – KH. Ma’ruf Amin telah mengubah dinamika politik bangsa kekinian.
“Pemerintah saat ini menjadi sangat kuat dan hanya meninggalkan ruang sempit untuk berbeda pendapat di parlemen,” kata Rusman.
Dengan kondisi seperti itu, menurut Syahganda, pemerintah mestinya sangat leluasa menjalankan program-programnya.
Salah satunya adalah program ekonomi untuk meningkatkan kemampuan ekonomi warganya.
“Pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi, paling tidak mempertahankan ditengah gejolak ekonomi global,” ujarnya.
Namun, dia mengaku tantangan yang muncul justru tidak berada dalam lingkungan domestik.
“Pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin justru menghadapi tantangan dari luar, yaitu ketidakpastian ekonomi global,” kata dia.
Berhasil tidaknya pemerintah menghadapi tantangan ekonomi global itu, menurut Rusman, tergantung pada kelincahan dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang friendly market.
Rusman Ghazali dari FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengatakan, pemerintah harus mendorong kerja sama invetasi dan perdagangan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
- Dampak Perang Dagang, Komisi XII Dorong Impor Gas untuk Pasok Kebutuhan Energi Nasional
- Koordinator Gerakan Indonesia Cerah Tanggapi Kelompok yang Kerap Sudutkan Jokowi
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- Canton Fair 2025: Diplomasi Rantai Pasok Dunia di Tengah Ketegangan Perang Dagang AS-China
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS