Hadeuhh, 447 Siswa SMP tak Bisa Baca Tulis

Hadeuhh, 447 Siswa SMP tak Bisa Baca Tulis
Siswa-siswi SMP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Mustofa SH menyampaikan, buruknya kualitas pendidikan di Kabupaten Cirebon ini diindikasikan saat penerimaan peserta didik baru ada titip-menitip. Sehingga, kemampuan siswa tidak diketahui.

“Hadueehh, ini pasti imbas titip-menitip, sehingga memberikan dampak buruk. Apalagi, jumlahnya sampai 447 siswa tidak bisa membaca, ini kan memalukan dan menjadi tamparan keras Pemerintah Kabupaten Cirebon,” tutur Mustofa.

Padahal, lanjut pria yang akrab disapa Jimus itu, pendidikan itu merupakan ukuran penilaian IPM di dalam pemerintahan. Karena itu, yang menjadi pertanyaan, ke mana saja kontrol Dinas Pendidikan selama ini?

“Ini akan menjadi bahan evaluasi kami terhadap kinerja Disdik, termasuk penerimaan peserta didik baru yang akan dibuka pertengahan tahun 2017,” jelasnya.

Selama ini, porsi anggaran APBD Kabupaten Cirebon untuk Dinas Pendidikan paling besar dibandingkan OPD lainnya.

“Tapi, porsi anggaran tersebut lebih banyak untuk belanja pegawainya dibandingkan program. Kalau pegawai otomatis guru dan harusnya bisa menjadi stimulus dalam memberikan pendidikan pada siswanya. Sayangnya, tidak seperti itu,” pungkasnya. (sam)


Sebanyak 447 siswa SMP yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tidak bisa membaca dan menulis.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News