Hadiah Lebaran

Oleh: Dahlan Iskan

Hadiah Lebaran
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Wah, kami juga dapat hadiah Lebaran dari pemerintah Malaysia," ujar suami Meiling.

Itu betul. Di pintu terakhir masuk kota Kuala Lumpur tarifnya benar-benar  0 ringgit.

Jarak Singapura-Kuala Lumpur itu hanya 5 jam perjalanan. Itu pun dengan kecepatan disiplin: maksimum 120 km/jam. Tidak berani lebih dari itu. Apalagi baru saja kami melihat: Lamborghini yang belum lama menyalip kami, terlihat parkir di pinggir jalan.

Ada dua polisi yang lagi mencegat Lambo itu.

Tidak banyak beda tol Malaysia ini dengan di Indonesia. Kecuali lebih mulus. Sejak dulu.

Pembeda lainnya: sepeda motor tidak dilarang masuk tol. Anehnya tidak banyak motor yang memanfaatkan fasilitas itu. Maka sepanjang Singapura - Kuala Lumpur tidak sampai 20 sepeda motor yang terlihat di jalan tol.

Mungkin Indonesia tidak akan meniru itu. Pernah jalan tol menuju stadion Gelora Bung Tomo dibuka untuk motor. Tepat di Persebaya day. Mampet. Wani!

Tiba di Kuala Lumpur kami langsung ke Ritz Carlton. Bermalam di situ. Agar dekat dengan Bukit Bintang –Orchard Road-nya Kuala Lumpur masa kini. Hidup sekali. Lebih hidup dari yang di Singapura.

Setelah bertemu Anwar Ibrahim –dan beberapa relasi– keesokan harinya kami balik ke Singapura. Lewat jalan yang sama. Tidak ada lagi hadiah Lebaran dari negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News