Haikal Hassan Minta Maaf Melecehkan Bung Karno, Klutuk Mengingatkan Perjuangan Masa Lampau

jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah Haikal Hassan menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas pernyataannya yang diduga telah mendiskreditkan dan menuduh Bung Karno sebagai pemimpin tukang penjarakan ulama.
Haikal Hasaan menyampaikan permintaan maaf tersebut kepada DPN Repdem, di kantor organisasi sayap PDI Perjuangan itu di Jakarta Selatan, Jumat (18/2).
Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito mengatakan pihaknya menerima permintaan maaf Haikal Hassan.
Pria yang akrab disapa Bung Klutuk itu juga sudah mengoordinasikan mengenai permintaan maaf Haikal itu kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
Menurut Wanto, penerimaan permintaan maaf itu sesuai dengan ajaran Ketua Umum PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri yang juga putri Proklamator Bung Karno.
“Kader PDI Perjuangan yang merupakan kaum nasionalis-Soekarnois senantiasa diajarkan memberikan maaf kepada siapa pun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya, serta bersedia secara sadar dan tulus meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi," kata Bung Klutuk dalam siaran pers, Jumat (18/2).
Dia menilai Haikal Hassan sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf dari hati yang paling dalam.
Selain itu, Haikal Hassan juga mengakui kekeliruan atas ucapannya kepada Megawati, keluarga besar Bung Karno, serta masyarakat dan bangsa Indonesia.
Haikal Hassan meminta maaf atas pernyataannya yang diduga telah menuduh Bung Karno pemimpin tukang penjarakan ulama. Repdem, organisasi sayap PDIP merespons begini.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina