Hajatan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Hajatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka HUT Ke-495 Jakarta yang bertajuk ‘Jakarta Hajatan’ di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Selasa (24/5). Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

Hajatan lain diselenggarakan oleh Joko Widodo, Presiden Indonesia, yang sedang punya gawe mantu. 

Kali ini, bukan anak Jokowi yang menjadi pengantin, melainkan adik kandung perempuannya, Idayati.

Hajatan ini menjadi istimewa dan sorotan media karena menantu Jokowi bukan orang sembarangan, melainkan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

Jodoh di tangan Tuhan karena bagian dari takdir. Anwar Usman yang duda dan Idayati yang janda akhirnya bertemu dan berjodoh. 

Ibarat pepatah, garam di laut asam di gunung bertemu dalam belanga. Kalau sudah jodoh tidak bakal ke mana-mana. Anwar Usman yang asli NTB dan Idayati yang asli Solo bisa dipertemukan dalam satu belanga. Itulah jodoh.

Bahwa kebetulan mempelai perempuan ialah adik kandung Presiden RI dan mempelai laki-laki ialah ketua Mahkamah Konstitusi, itulah misteri jodoh yang selamanya bakal menjadi rahasia Ilahi. 

Sama dengan umur dan rezeki, jodoh tidak pernah bisa diramal dan diprediksi. Ikhtiar dan usaha pedekate ala anak milenial boleh saja, tetapi akhirnya takdir yang menentukan.

Karena perjodohan ini mempertemukan dua keluarga besar yang memegang posisi penting dan strategis di republik, maka wajar saja kalau hajatan ini menjadi sorotan publik. 

Jokowi mengingatkan ojo kesusu karena masih ada calon kuat lain yang bisa menjadi ganjalan serius bagi Ganjar. Siapa lagi kalau bukan Anies Baswedan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News