Hampir 80 Persen Warga di Australia Ingin Perbatasan Tetap Ditutup Sampai Pandemi Terkendali

Hampir 80 Persen Warga di Australia Ingin Perbatasan Tetap Ditutup Sampai Pandemi Terkendali
Pemerintah Australia tak ingin warganya keluar masuk Australia di saat pandemi COVID-19 dan belum memberi sinyal kapan perbatasannya akan dibuka. (AP: Francisco Seco)

"Saya sebenarnya mau saja mengambil vaksin Sputnik V, tapi satu-satunya masalah adalah saya harus [memiliki] tempat tinggal sementara agar memenuhi syarat," katanya.

"Sekarang, saya dalam posisi yang sulit. Sejujurnya saya melamar tempat tinggal sementara Rusia, supaya bisa mendapatkan vaksin Rusia, agar bisa kembali ke Australia.

"Kepada orang-orang Australia pesan saya hanyalah lihatlah kami warga Australia yang terdampar, dengan sedikit rasa kasih sayang."

Survei nasional Australia Talks yang dilakukan oleh ABC juga menemukan adanya perubahan besar dalam pandangan orang tentang kebebasan individu.

Tujuh puluh persen warga di Australia setuju jika kebebasan individu kadang-kadang harus dibatasi demi menjaga keamanan negara.

Ini merupakan peningkatan 16 poin persentase jika dibandingkan tahun survei nasional tahun 2019 lalu.

Saat itu hanya ada 54 persen warga yang setuju. 

Anda bisa mengikuti survei nasional Australia Talks di sini.

Masih banyak orang yang berstatus warga negara atau penduduk tetap di Australia ingin kembali, tapi mereka terdampar di negara lain

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News