Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta

"Saya benar-benar tidak tahu [soal anjuran pemilahan sampah], padahal rasanya saya sudah baca berita terus setiap hari. Tapi sebelum saya buang, masker bekas pakainya selalu saya hancurkan sih," tutur Anna.
Astie Najmi juga memilih menggunakan masker medis sekali pakai karena merasa lebih aman dan terlindungi.
Astie terbiasa menggunting-gunting masker bekas pakai dan membuangnya secara terpisah dari sampah-sampah lainnya.
Tetapi ini dilakukannya bukan karena anjuran pemerintah.
"Aku malah nggak tahu dari anjuran pemerintah, [tapi karena] lihat dari Instagram story-nya siapa gitu ya. Kebetulan di rumah ada tempat sampah bersih yang khusus buat anak-anak, jadi bekas masker kita masukin ke sana."

Apakah sampah medis bisa menularkan virus corona?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "tidak ada bukti jika penularan COVID-19 bisa terjadi dari sampah medis dengan pengelola sampah".
"Sampah dari fasilitas kesehatan penanganan COVID-19 tidak berbeda dengan sampah dari fasilitas tanpa pasien COVID-19," bunyi laporan WHO.
Setidaknya tiga kali seminggu, Herman Felani bersama lima relawan lainnya mengambil sampah medis di Sungai Cisadane dengan tubuh yang dibungkus oleh Alat Pelindung Diri (APD)
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya