Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta

Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta
Sanen Ferlani sudah bertugas memilah sampah masker yang dianggap infeksius dari limbah rumah tangga. (Koleksi pribadi)

"Saya benar-benar tidak tahu [soal anjuran pemilahan sampah], padahal rasanya saya sudah baca berita terus setiap hari. Tapi sebelum saya buang, masker bekas pakainya selalu saya hancurkan sih," tutur Anna.

Astie Najmi juga memilih menggunakan masker medis sekali pakai karena merasa lebih aman dan terlindungi.

Astie terbiasa menggunting-gunting masker bekas pakai dan membuangnya secara terpisah dari sampah-sampah lainnya.

Tetapi ini dilakukannya bukan karena anjuran pemerintah.

"Aku malah nggak tahu dari anjuran pemerintah, [tapi karena] lihat dari Instagram story-nya siapa gitu ya. Kebetulan di rumah ada tempat sampah bersih yang khusus buat anak-anak, jadi bekas masker kita masukin ke sana."

Hampir Setiap Hari, Sanen dan Relawan Lainnya Memilah Sampah Medis di Jakarta Photo: Dari pengalamannya memilah masker bekas di limbah rumah tangga, kondisi masker yang ditemukan Sanen bervariasi, masih ada yang dalam keadaan baik, tapi ada juga ada yang sudah dirusak. (Supplied)

 

Apakah sampah medis bisa menularkan virus corona?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "tidak ada bukti jika penularan COVID-19 bisa terjadi dari sampah medis dengan pengelola sampah".

"Sampah dari fasilitas kesehatan penanganan COVID-19 tidak berbeda dengan sampah dari fasilitas tanpa pasien COVID-19," bunyi laporan WHO.

Setidaknya tiga kali seminggu, Herman Felani bersama lima relawan lainnya mengambil sampah medis di Sungai Cisadane dengan tubuh yang dibungkus oleh Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News