Hanya Berselang 4 Hari, 2 Anak Rusa Timor Lahir Secara Alami

Hanya Berselang 4 Hari, 2 Anak Rusa Timor Lahir Secara Alami
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Foto: klhk

jpnn.com, BOGOR - Populasi Rusa Timor (timorensis Blainville) di penangkaran kampus Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bogor bertambah. Sebanyak dua ekor Rusa Timor telah lahir dari dua induk berbeda, dalam selang waktu empat hari, akhir Februari kemarin.

"Satu ekor anak rusa berjenis kelamin betina, lahir hari Sabtu (24/2) dan seekor lainnya yang lahir hari Rabu (28/2), masih belum bisa diidentifikasi jenis kelamin maupun informasi lainnya," kata Kepala BLI KLHK, Agus Justianto.

Meskipun belum diberi nama, Agus memastikan bahwa kedua anak rusa tersebut dalam keadaaan sehat. Adapun anak rusa yang pertama lahir telah diketahui memiliki berat badan sebesar 3,6 kg, panjang badan 40,0 cm, tinggi pundak 37 cm, dan lingkar dada 35 cm.

"Dengan kelahiran anak rusa ini, populasi rusa timor di Kampus BLI Bogor saat ini mencapai tujuh individu, terdiri dari tiga jantan (dua remaja dan satu dewasa), dan dua individu betina dewasa, dan dua individu anak rusa," lanjut Agus.

Anak rusa yang lahir lebih dulu (24/2), merupakan generasi kedua dari induk dengan nomor tagging DMG-F-1-230610. Sebelas bulan sebelumnya, sang induk melahirkan anak pertama yang diberi nama Silet.

Berbeda dengan Silet yang lahir pada siang hari, generasi kedua ini lahir pada malam hari, sehingga proses kelahirannya tidak diketahui.

Sementara, Kepala Pusat Litbang Hutan KLHK, Kirsfianti L. Ginoga menerangkan, tujuan penangkaran rusa ini adalah untuk pelestarian ex-situ, dan sebagai edukasi bagi masyarakat, selain sebagai obyek penelitian.

"Penangkaran ini sudah sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Kami juga menyediakan advis teknis dan pembimbingan tentang penelitian penangkaran rusa,” tambahnya.

Dua anak Rusa Timor lahir dalam keadaan sehat. Satu berjenis kelamin betina, satu lagi masih belum bisa diidentifikasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News