Hanya Dapat 2 Liter Mitan untuk 7 Hari

Hanya Dapat 2 Liter Mitan untuk 7 Hari
Hanya Dapat 2 Liter Mitan untuk 7 Hari

jpnn.com - TARAKAN - Warga Kota Tarakan kembali sulit mendapat minyak tanah (mitan). Mereka harus rela antre berjam-jam hanya untuk memperoleh jatah dua liter. Padahal, warga hanya diberi jatah itu seminggu sekali.

''Warga hanya mendapat dua liter minyak tanah untuk seminggu dan harus antre pula. Jatah itu jelas tidak seimbang dengan kebutuhan,'' kata Ir Makmur, anggota DPRD Tarakan, setelah menerima pengaduan warga kemarin (20/11).

Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena pengurangan kuota mitan dari 70 ton menjadi 23 ton per hari. Sebab, ada program konversi minyak tanah ke elpiji kemasan tiga kilogram. ''Alasan konversi tersebut sebetulnya sudah dipahami masyarakat. Yang disayangkan, prasarana untuk menjalankan program itu belum tersedia,'' ujarnya.

Sarana yang dimaksud adalah stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE). ''Sampai saat ini SPBE belum siap. Ini juga merupakan tanggung jawab Pertamina. Awalnya mereka berjanji tidak menarik kuota minyak tanah sebelum semua siap. Nyatanya, kuotanya tetap saja dikurangi,'' paparnya.

Padahal, karena Tarakan tidak punya SPBE, harga elpiji dipatok Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per tabung. Stok tersebut juga sering kosong. ''Kebijakan itu jangan disamakan dengan Jawa dan Sulawesi. Di sana harga elpiji kemasan tiga kilogram hanya Rp 14 ribu dan stok selalu ada,'' kata Makmur.

Ketua Forum Komunikasi Ketua Rukun Tetangga (FKKRT) H M. Rusli H. Jabba menyatakan, kuota minyak tanah untuk Tarakan selayaknya tidak dikurangi sebelum SPBE beroperasi. ''Tidak semua warga Tarakan bisa beli elpiji yang begitu mahal. Di Samarinda dan Balikpapan saja elpiji tiga kilogram dibanderol mulai Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Di Tarakan harganya berkisar Rp 32 ribu-Rp 40 ribu. Di Sulawesi harga satu liter minyak tanah Rp 14 ribu. Beguitu pula harga gas elpiji tiga kilogram,'' terangnya.

Ketua RT 17 Kelurahan Lingkas Ujung itu menambahkan, satu ton mitan setara dengan lima drum. Jadi, jika minyak tanah yang diperoleh pangkalan dari Pertamina saat ini adalah 23 ton, itu berarti 115 drum. Padahal, di Tarakan ada 118 pangkalan. ''Artinya, jatah satu pangkalan kurang dari satu drum. Padahal, di Tarakan ada 447 RT,'' jelasnya. (sur/JPNN/c14/soe) 


TARAKAN - Warga Kota Tarakan kembali sulit mendapat minyak tanah (mitan). Mereka harus rela antre berjam-jam hanya untuk memperoleh jatah dua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News