Hanya Sebulan Terapkan Sekolah 5 Hari

Hanya Sebulan Terapkan Sekolah 5 Hari
Siswa SD. Ilustrasi Foto: Doni K/dok.JPNN.com

jpnn.com, KAYONG UTARA - Baru sekitar sebulan diterapkan, sekolah lima hari alias full day school di SMPN 1 Seponti Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, terpaksa dihentikan.

Penghentian bersifat sementara sambil menunggu sekolah benar-benar siap.

“Dari hasil kesepakatan pertemuan yang diikuti seluruh Kepala Sekolah dan Bupati Kayong Utara pada Jumat (18/8) lalu, maka full day school yang sudah kami terapkan kurang lebih satu bulan ini akan diberhentikan, menunggu kesiapan sekolah benar-benar siap,” kata Kepala SMPN 1 Seponti, Lamiya, seperti diberitakkan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Lamiya mengakui, pihaknya telah menerapkan Peraturan Mendikbud soal full day school.

Diberlakukannya sekolah seharian mulai pagi hingga sore, guna meningkatkan pendidikan karakter siswa bertujuan baik.

“Ini masih dalam bentuk penelitian saya. Sudah saya kumpulkan orangtua siswa, guru dan siswa. Saya jelaskan, apa sih lima hari sekolah itu? Jelas untuk meningkatkan karakteristik siswa, karena saat ini karakteristik siswa yang luar biasa, guru banyak keberatan menghadapi tingkah laku para siswa. Kita mencoba terapkan lima hari untuk membentuk karakter,,” tegas Lamiya.

Menerapkan full day school, diakui Lamiya, memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Pihak sekolah, kata dia, harus melihat dari segala sudut, baik sarana dan prasarana. Termasuk kesiapan orangtua yang hingga saat ini masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Baru sekitar sebulan diterapkan, sekolah lima hari alias full day school di SMPN 1 Seponti Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, terpaksa dihentikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News