Harapan Rejo Institute Jelang Peringatan Hari Buruh di Tengah Pandemi Corona

Harapan Rejo Institute Jelang Peringatan Hari Buruh di Tengah Pandemi Corona
Direktur Ketenagakerjaan Relawan Jokowi (ReJO) Institute, Mudhofir Khamid. Foto: Rejo Institute

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum ReJO ini mengungkapkan saat ini pemangku kepentingan yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah harus bersatu padu melawan penyebaran Covid-19. Pasalnya, dampak Covid-19 akan berimbas pada sektor ekonomi, keuangan, sosial dan politik.

Dengan banyaknya pabrik yang tutup dan tidak beroperasi tentu akan berpotensi terjadi PHK dan buruh yang dirumahkan akan banyak jumlahnya.

“Permasalahan itu perlu dilakukan dialog sosial oleh para pemangku kepentingan yang lebih intens," ujarnya.

Belum lagi, kata dia, tantangan ke depan setelah Covid-19 berlalu sudah yang tak kalah beratnya adalah dengan bertambahnya jumlah pengangguran dan menghadapi revolusi Industri 4.0 (digitalisasi dan otomasisasi). Ke depan, Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi dengan makin bertambahnya usia muda yang produktif.

“Tentu persoalan di atas tidak hanya bisa dihadapi oleh pemerintah saja, tentu dukungan dari buruh dan pengusaha sangat diperlukan pemerintah,” urai Mudhofir.

Menurutnya, dialog sosial menjadi sarana yang paling penting untuk mencari jalan keluar yang terbaik guna menghadapi tantangan ke depan yang makin kompleks.

“Tentunya iktikad baik (good faith), saling percaya (trust), kesetaraan (equal) akan menjadi kunci yang sangat menentukan untuk mencari solusi terbaik dalam rangka membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkesejahteraan," pungkas Mudhofir Khamid.(fri/jpnn)

Direktur Ketenagakerjaan Relawan Jokowi (ReJO) Institute, Mudhofir Khamid menyampaikan harapan kepada para buruh terkait peringatan hari buruh internasional atau May Day di tengah pandemi Covid-19 yang jatuh pada tanggal 1 Mei.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News