Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Foto: istimewa

Secara rinci stok beberapa pangan strategis periode Nopember - Desember adalah: Beras 189,5 ribu ton; daging ayam 9,6 ribu ton; telur ayam 72,3 ribu ton; jagung 55,5 ribu ton; minyak goreng 3.508 ribu ton; bawang merah 17,9 ribu ton; cabai rawit 12,6 ribu ton; daging sapi 20,18 ribu ton.

Sedangkan berdasarkan data Bulog, bahwa stok 8 komoditas BULOG yang dikelola, aman, masyarakat tidak perlu khawatir.

Khusus untuk komoditas beras BULOG bahkan sudah memiliki stok sebesar 1,1 juta ton, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, setidaknya untuk 5 bulan kedepan.

Stok Bulog untuk komoditas lainnya yaitu: gula pasir (413,9 ribu ton); jagung (29,6 ribu ton); daging sapi ( 18 ton); daging kerbau (18,5 ribu ton); bawang merah (42,47 ton); bawang putih (300,50 ton); dan minyak goreng (1,04 juta liter).

Sebagai salah satu barometer penentu harga beras nasional, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) seringkali menjadi indikator fluktuasi harga beras.

Tercatat kondisi stok beras di PIBC per 6 Desember terpantau melimpah sebanyak 40.356 ton, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai 39.528 ton.

Dari sisi harga beras di PIBC, semenjak diberlakukannya Permendag No. 57 Tahun 2017 tentang Penetapan HET Beras, menunjukan dari 13 jenis beras yang dipantau stabil dan mengalami penurunan harga.

Terutama cianjur slyp, cianjur kepala, serta beras IR 64 yang mengalami penurunan sangat tajam hingga mencapai harga Rp 7.800/kg sejak 9 November 2017.

Kementan pantau stabilitas harga khususnya untuk 8 Provinsi yang mayoritas melaksanakan Hari Besar Keagamaan Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News