Harga Cinderamata di Malioboro Melonjak

Harga Cinderamata di Malioboro Melonjak
Harga Cinderamata di Malioboro Melonjak
YOGYAKARTA – Kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada pada hari ketiga lebaran, Selasa (22/9), disesaki pengunjung. Sejak memasuki ruas jalan Mangkubumi yang mengakses ke jalan Malioboro, para pengendara sepeda motor harus ektra sabar karena macet. Di sepanjang jalan itu, halaman-halaman pertokoan yang masih tutup menjadi tempat parkir pengunjung Malioboro. Sebagian besar pengunjung merupakan pemudik dari Jakarta, yang bisa dilihat dari plat kendaraan yang digunakan.

Sayangnya, para pedagang yang berderet berdesakan malah memanfaatkan kesempatan itu dengan seenaknya mamasang harga barang-barang yang dijual. Harga yang ditawarkan bisa mencapai tiga kali lipat dibanding hari-hari biasanya. Dompet kecil untuk kunci kontak mobil misalnya, ditawarkan Rp40 ribu. Pembeli yang berbahasa Indonesia sudah senang bisa menawar dengan harga Rp30 ribu. Padahal, saat JPNN ini membeli barang yang sama, bisa dilepas dengan harga Rp10 ribu.

Jenis-jenis souvenir yang lain pun harganya melonjak. Bahkan, tarif andong ikut-ikutan naik. Pada hari-hari biasanya untuk naik kendaraaan berkuda itu hanya butuh Rp15 ribu menyusuri Malioboro hingga ke alun-alun keraton, saat lebaran ini mencapai Rp40 ribu. Kalau pun boleh ditawar, hanya menyusut Rp5 ribu. “Macet mas, kalau hari-hari biasa sih boleh Rp15 ribu,” ujar Karman, pak kusir yang biasa mangkal di depan Istana Presiden yang ada di jalan Malioboro.

Para juru parkir pun memanfaatkan situasi. Begitu mobil berhenti, pemilik kendaraan langsung disodori kertas parkir yang tercantum nominal Rp5 ribu. Biasanya, di sana hanya Rp2 ribu untuk sekali parkir.

YOGYAKARTA – Kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada pada hari ketiga lebaran, Selasa (22/9), disesaki pengunjung. Sejak memasuki ruas jalan Mangkubumi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News