Harga CPO Masih Loyo

Harga CPO Masih Loyo
Harga CPO Masih Loyo
Selain India, volume ekspor CPO dan turunannya ke Tiongkok merosot 6 persen dari 174,4 ribu ton pada Maret 2013 menjadi 164,5 ribu ton pada April. Bukan hanya itu. Ekspor ke Uni Eropa ikut turun cukup signifikan sebanyak 18,7 persen dari 403 ribu ton (Maret) menjadi 301 ribu ton (April). "Pasar AS, Pakistan, dan Bangladesh ikut melemah," jelasnya.

Kendati demikian, Fadhil berharap pasar CPO lebih bergairah pada Juni dan Juli mendatang. "Jelang bulan puasa, diperkirakan permintaan beberapa negara akan meningkat. Apalagi stok CPO Indonesia masih menjadi andalan lantaran produksi dunia menurun. Hal ini diharapkan mendongkrak harga CPO di pasar dunia," paparnya.

Dia memprediksi harga CPO Rotterdam berada pada USD 842 dengan harga patokan ekspor (HPE) sekitar USD 770 plus bea keluar 9 persen.

Sebelumnya, analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, tekanan harga CPO juga datang dari Tiongkok dan India. Hal ini lantaran persediaan CPO di dua negara itu masih melimpah. Dari Tiongkok misalnya, cadangan CPO hingga awal Mei mencapai 1,35 juta ton atau naik 50 ribu ton dibandingkan akhir April. "Kondisi perekonomian global yang belum pulih memang menurunkan permintaan CPO," ujarnya.

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional masih belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Pada April hingga pertengahan Mei 2013,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News