Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil

Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil
Petani Karet. Foto: riaupos/jpg

Dia merasa pesimis harga getah naik jelang lebaran yang akan datang. Sebab, kondisi seperti itu memang berulang dialami mereka. “Mungkin efek harga jual getah di pasaran.dunia lagi melorot,” jelasnya.

Berbeda, harga jual tandan buah segar (TBS) Kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan, masih stabil.

Pantauan harga beli TBS sawit di lingkungan PT Siringo-ringo Grup baik harga di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan masing-masing RAM milik perusahaan itu dalam dua pekan terakhir tetap bertahan.

Di PKS PT Siringo-ringo misalnya, harga masih bertahan di level Rp1655 per kg sejak tanggal 1-14 Juni. Sedangkan di RAM PM Aek Nabara Rp1.565 per kg, untuk PJ Kotapinang, Labusel Rp1.605 per kg. Di RAM LS Aek Kanopan Rp1.590 per kg dan RAM PMK Pamingke, Labura Rp1.615 per kg.

“Cenderung harga tetap stabil,” kata Kabag Humas PT Siringo-ringo, Malinton H Purba, Rabu (14/6).

Harga diprediksinya akan tetap bertahan hingga sepekan jelang Idul Fitri 1437 H. “Biasanya akan bertahan sampai batas akhir jadwal PKS menerima buah. Biasanya, sampai H-7,” sebutnya.

Mengenai produksi buah petani, katanya akan meningkat. Lonjakan produksi kebun sawit petani, disebabkan beberapa faktor pendukung.

Diantaranya, banyaknya kebutuhan jelang lebaran memicu petani memaksa panen buah sawit yang belum prima matangnya. Dan petani takut kehilangan buah dari kebun selama jelang dan paska lebaran.

Petani karet di Pasuruan Jaya, Kelurahan Sirandorung, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, lagi galau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News