Harga Mati
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Namun, dengan kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang, proyek-proyek infrastruktur Jokowi harus disisihkan untuk lebih berkonsentrasi pada pembenahan kebutuhan pokok.
Selama 32 tahun memerintah Indonesia, Presiden Soeharto membangun legitimasi sebagai ‘bapak pembangunan’.
Soeharto mendapatkan legitimasinya karena berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil pada kisaran tujuh persen setiap tahun.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten itu, Indonesia masuk dalam kategori NIC atau new industrialised country, negara industri baru dan dijuluki sebagai salah satu macan Asia.
Pembangunan fisik menjadi andalan Soeharto.
Ekonomi yang stabil membuat harga-harga kebutuhan pokok terjangkau oleh rakyat.
Pada era Soeharto Indonesia berhasil memenuhi kebutuhan beras sendiri melalui program swasembada.
Soeharto juga memberi prioritas kepada pendidikan dengan menyediakan sekolah-sekolah gratis.
Munculnya jargon ‘dua periode harga mati’ dari Fadjroel Rachman bukan berarti gerakan tiga periode selesai. Bisa jadi muncul gerakan politik dagang sapi.
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu