Harga Pangan Dunia Turun untuk Pertama Kalinya dalam 12 Bulan, Ini Penyebabnya

Harga Pangan Dunia Turun untuk Pertama Kalinya dalam 12 Bulan, Ini Penyebabnya
Logo Organisasi Pangan Dunia (FAO). Foto: REUTERS/Antara

Indeks gula mencatat kenaikan 0,9 persen dalam basis bulan ke bulan, mencapai level tertinggi sejak Maret 2017. FAO mengatakan ketidakpastian atas dampak kondisi cuaca yang tidak menguntungkan pada hasil panen di Brasil, pengekspor gula terbesar di dunia, mendorong harga naik.

Adapun indeks daging naik 2,1 persen dari bulan Mei, dengan harga untuk semua jenis daging naik karena peningkatan impor oleh beberapa negara Asia Timur mengimbangi perlambatan pembelian daging di China.

FAO mengatakan sedikit penurunan dalam perkiraannya untuk produksi sereal dunia tahun ini terutama dipicu oleh pemotongan tajam terhadap perkiraan produksi jagung Brasil karena periode cuaca kering yang berkepanjangan yang membebani ekspektasi hasil.

Prospek produksi gandum global juga turun bulan ini, karena cuaca kering di Timur Dekat merusak prospek hasil panen di sana. Sebaliknya, perkiraan produksi beras global pada tahun 2021 meningkat tipis.

Perkiraan pemanfaatan sereal dunia pada 2021/2022 dipotong 15 juta ton dari bulan sebelumnya menjadi 2,810 miliar ton, angka yang masih 1,5 persen lebih tinggi dari pada 2020/2021.

Stok biji-bijian sereal dunia menjelang akhir musim 2021/2022 kini diperkirakan akan naik di atas level pembukaannya untuk pertama kali sejak 2017/2018. "Stok jagung yang lebih tinggi yang diperkirakan di China merupakan bagian terbesar dari revisi kenaikan persediaan sereal dunia bulan ini," kata FAO. (ant/dil/jpnn)

Indeks harga pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan untuk sekeranjang sereal, minyak sayur, produk susu, daging dan gula, menunjukkan rata-rata 124,6 poin bulan lalu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News