Hari Guru Nasional, Basarah Ingatkan Guru Waspadai Ancaman Ideologi Transnasional

Hari Guru Nasional, Basarah Ingatkan Guru Waspadai Ancaman Ideologi Transnasional
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI

"Paham individualisme dan liberalisme antara lain lahir pembelaan atas paham yang melegalkan pernikahan sejenis di beberapa negara barat yang berpangkal dari paham individualisme liberalisme tersebut dan banyak aktivis membela atas nama HAM," kata anggota Komisi X DPR itu.

Di sisi lain, fudamentalisme dan radikalisme berbasis agama juga bermunculan.

Dosen Universitas Islam Malang itu menunjuk berbagai temuan lembaga survei nasional tentang adanya sikap intoleran dan penolakan terhadap Pancasila.

Karena itu, dia berharap semua guru hendaknya mengingat kembali pesan Bung Karno dalam tulisannya "Menjadi Guru di Masa Kebangunan".

Dalam tulisannya Bung Karno itu menyebutkan jika guru hanya tahu mengajar menulis dan menghitung saja, maka alangkah besarnya bencana yang dapat menjangkit daripada penyakit-penyakit masyarakat internasionaal kepada bangsa ini.

"Kalau guru-guru kita tidak orang-orang yang geestelijk weerbaar (tangguh secara mental) terhadap kepada jangkitannya penyakit-penyakit itu, maka bolehlah bangsa Indonesia dari sekarang sedia-sedia akan menerima hari kemudian yang kelam hitam sama sekali,” kata Ahmad Basarah mengutip tulisan Bung Karno itu.

Untuk itu, penulis buku "Bung Karno, Islam dan Pancasila" itu berharap para guru mendalami Pancasila karena ideologi ini terbukti telah mempersatukan keragaman Indonesia.

“Sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila harus diajarkan kepada generasi penerus bangsa," tegasnya.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan guru untuk waspadai ancaman ideologi transnasional di era kebebasan mengakses informasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News