Hari Ini HUT TNI Terakhir Jenderal Gatot Nurmantyo

Hari Ini HUT TNI Terakhir Jenderal Gatot Nurmantyo
Kopassus. Foto: Doni Kurniawan/Banten Raya/dok.JPNN.com

JK mengungkapkan, istilah berpolitik memang agak bias. Sebab, orang yang memberikan pernyataan yang berbeda atau kontroversial langsung dianggap berpolitik.

Dia membatasi politik praktis adalah keinginan untuk memilih dan dipilih. ’’Jangan orang ngomong terus langsung (dianggap) berpolitik, jangan,’’ lanjutnya.

Dia lantas mencontohkan putra Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimutri Yudhoyono (AHY).

Agus mundur dari TNI saat berpangkat mayor ketika akan ikut pilkada DKI Jakarta. ’’Kalau memang mau berpolitik praktis, ya keluar dulu, kayak Agus. Bagus itu kan,’’ puji JK.

Gatot menyatakan akan berfokus pada regenerasi kepemimpinannya dalam enam bulan ke depan. Panglima penggantinya harus bisa menjaga TNI menjadi lembaga yang dipercaya publik seperti saat ini.

’’TNI harus selalu dalam posisi netral dan bebas dari politik praktis,’’ tegas Gatot saat memimpin geladi bersih di Cilegon (3/10).

Di sela-sela mengecek persiapan, Gatot mengungkapkan bahwa dirinya memang berpolitik. Namun, dia menegaskan bahwa politiknya adalah politik kenegaraan, bukan politik praktis.

’’Saya melaksanakan tugas sebagai panglima dalam koridor konstitusi, tidak bisa di luar itu. Politik saya adalah politik negara,’’ ungkapnya.

Enam bulan lagi Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun sebagai panglima TNI sekaligus tentara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News