Hari Ini, Pembuktian Amerika Pilih Obama

Sejuta Orang Siap Pesta di Chicago

Hari Ini, Pembuktian Amerika Pilih Obama
Foto : REUTERS/Hans Deryk
Menurut survei lembaga RealClearPolitics, Obama berhasil unggul di enam dari delapan negara bagian paling menentukan (battlegrounds states). Alumnus sekolah hukum paling bergengsi -Harvard Law School- itu diprediksi sudah mengantongi 228 electoral votes (nilai dukungan elektoral) dengan potensi tambahan 50 EV. Dibutuhkan minimal 270 EV untuk memenangi pilpres AS. Sementara McCain diramalkan hanya maksimal meraup 132 EV, jauh dari syarat minimal 270 EV.

Merasa di atas angin, Obama semakin memancarkan kepercayaan dirinya. Bahkan, dia sudah mulai terang-terangan menyatakan kemenangan. "Saya terus merasa lebih baik dari hari ke hari. Kerumunan massa bertambah besar dan setiap orang menampakkan senyuman di wajahnya. Anda mulai berpikir mungkin kita mampu memenangkan pemilu 4 November," kata Obama di hadapan 80.000 orang yang berkumpul di dekatnya bersama penyanyi Bruce Springsteen di Cleveland, Ohio, negara bagian yang dua kali pilpres memilih capres Republik George W. Bush. Dari Ohio, Obama melanjutkan kampanye maraton ke Virginia, North Carolina, sebelum kembali ke Chicago untuk berkampanye di Grant Park.

Tercecer di semua jajak pendapat membuat McCain makin menggencarkan reli kampanye dengan menyisir berturut-turut Florida, Pennsylvania, dan New Hampshire sampai tengah malam. Pada setiap pidatonya, mantan penghuni penjara Vietcong paling angker berjuluk Hanoi Hilton itu menegaskan, terdapat kesalahan pada beberapa jajak pendapat. Kesalahan itu, kata McCain, akan terjadi lagi pada Selasa, hari ini. "Teman-temanku, Mac is Back! Kita akan meraih kemenangan," seru McCain di Pennsylvania, negara bagian tempat Obama diunggulkan dalam sejumlah jajak pendapat. Senator Arizona itu tadi malam melakukan kampanye penghabisan di Prescott, Arizona, sebelum kembali ke kotanya, Phoenix.

Dua kandidat memang habis-habisan dengan melancarkan operasi gencar di 12 negara bagian yang menjadi "medan perang", sampai semalam menjelang pemilihan. Melalui ribuan sukarelawan, mereka berdua melakukan jutaan panggilan telepon, surat, dan mendatangi rumah demi rumah pada puncak kampanye yang memecahkan rekor senilai USD 1 miliar (Rp 10 triliun). Secara bersama-sama, keduanya telah mengeluarkan sekitar USD 8 (Rp 80 ribu) per suara untuk pemilihan tahun ini dan menjadi biaya terbesar dalam sejarah pilpres AS.

CHICAGO - Hari ini, 4 November 2008, dunia memusatkan perhatian ke Amerika Serikat. Pada Selasa pertama November di tahun kabisat inilah, rakyat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News