Hari Paling Berdarah di Meksiko, Jumlah Pembunuhan Lampaui Kematian Akibat Virus Corona

Hari Paling Berdarah di Meksiko, Jumlah Pembunuhan Lampaui Kematian Akibat Virus Corona
Sebanyak 9 mayat ditemukan tergantung di flyover, Uruapan, Meksiko. Mereka diduga korban perang antar kartel narkoba. Foto: AFP

jpnn.com, MEXICO CITY - Minggu (19/4) jadi hari paling berdarah di Meksiko tahun ini. Pemerintah setempat mencatat terjadi 105 pembunuhan dalam rentang waktu 24 jam, lebih banyak dari kematian akibat virus corona pada hari yang sama.

"Kami tengah berupaya mengatasi virus corona, tetapi sayangnya pembunuhan tetap menjadi masalah yang tak kalah besar," ujar Presiden Manuel Lopez Obrador, Senin (20/4).

Menurut data yang dihimpun kantor kejaksaan dan agensi federal, Negara Bagian Meksiko melaporkan 12 kasus pembunuhan. Sementara Negara Bagian Chihuahua melaporkan 10. Sedangkan Mexico City, Guanajuato dan Oaxaca masing-masing melaporkan 9 pembunuhan.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mencatat 60 kematian akibat virus corona terjadi pada Minggu (19/4). Sejauh ini Meksiko sudah melaporkan 7.497 kasus virus corona dengan 650 kematian.

Tahun lalu ada 34.608 kasus pembunuhan di Meksiko, rekor terparah sejak 1997. Artinya, setiap hari ada sekitar 95 pembunuhan di negara tetangga Amerika Serikat tersebut.

Wabah virus corona, yang telah menghentikan begitu banyak aktivitas di seluruh penjuru dunia, juga tidak mampu meredam banjir darah di Meksiko. Sejak pemerintah menerapkan karantina kesehatan pada pertengahan Maret lalu, setidaknya ratusan orang telah tewas dibunuh di negara itu. (AFP/dil/jpnn)

Minggu (19/4) jadi hari paling berdarah bagi Meksiko di tahun ini. Jumlah kasus pembunuhan melebihi kematian akibat virus corona


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber AFP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News