Hari Pertama Artalyta Suryani Menempati Sel Biasa Lapas Wanita Tangerang
Keluar Karantina Langsung Pergi ke Salon
Jumat, 22 Januari 2010 – 01:04 WIB
Inilah ujian bagi pengelola lapas seandainya Ayin kelak tidak kerasan di sel ini. Sebab, perempuan asal Lampung itu kerap menikmati fasilitas mewah, baik ketika di rumah maupun selama di sel Rutan Pondok Bambu. Bukan tidak mungkin, peristiwa seperti di Rutan Pondok Bambu akan terulang, yakni Ayin minta ruang sendiri kemudian dia bangun sendiri ruang itu. Meksipun hal itu dibantah oleh kepala lapas. "Tidak ada fasilitas tambahan buat Ayin," kata Arti.
Bagaimana tanggapan napi lain" Yuni, penghuni Paviliun Mawar lainnya, mengaku melihat Ayin dan Darmawati masuk ke Paviliun Mawar sekitar pukul 09.00. Ayin dan Darmawati, kata Yuni, terlihat sopan dan mau menyapa penghuni lain yang ada di paviliun tersebut. "Terlihat ramah. Ayin mau menegur napi lain," kata napi yang tersangkut kasus penggelapan uang itu.
Sayangnya, ketika koran ini mengecek selnya, Ayin tak terlihat di sana. Heni, salah seorang penghuni Paviliun Mawar lainnya menjelaskan, Ayin sedang pergi ke salon di lapas. "Mungkin dia ke salon. Pertama masuk ke sini, saya juga begitu," kata Heni.
Namun, ketika dikejar ke salon, Ayin juga tidak terlihat di sana. Seorang sipir yang bertugas di salon tersebut mengatakan, Ayin sudah pergi ke ruang kunjungan. "Tadi memang ke sini untuk membuka dulu sambungan rambutnya. Jadi agak lama. Setelah itu dia ke ruang kunjungan," ujar sipir itu.
Habis sudah masa karantina bagi Artalyta Suryani di Lapas Wanita Tangerang. Sejak kemarin, si ratu lobi itu ditempatkan di sel sempit bersama dua
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor