Hari Solidaritas Bagi Palestina, Adara Ajak Membangun Kembali Gaza

Adapun Asma Nadia, selaku penulis menyampaikan bahwa bersuara untuk Palestina harus dilakukan, karena saat ini diam bukanlah berarti netral.
"Bahwa kediaman kita adalah serupa dengan membiarkan pembunuhan terjadi ketika kita mungkin masih bisa berbuat sesuatu?" kata Asma.
Pada akhirnya, apa yang terjadi di Gaza dan Palestina hari ini adalah dampak dari penjajahan, dan oleh karena itu perempuan Indonesia harus terus menyuarakan Palestina hingga dapat merdeka, sebagaimana disampaikan oleh Fahira Idris, anggota DPD DKI Jakarta.
Senada dengan itu, berbicara sebagal anggota Komisi X DPR RI, Hj. Desy Ratnasari, menyatakan bahwa kita harus melakukan apa pun yang kita bisa: berdoa, berdonasi, bergerak, dan tidak berhenti untuk menyuarakan Palestina.
"Kita bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran kita untuk menggugah pimpinan negara kita, mereka yang memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mengambil kebijakan dan keputusan membantu saudara-saudara kita di Palestina. Bahwa perang membawa duka terutama bagi ibu dan anak, sudah banyak ibu dan anak menjadi sasaran perang,” ujar dia. (dil/jpnn)
Adara Relief Internasional menggelar acara ‘Women Speak Up For Palestina’, dengan tema ‘Your Silence is Killing’. Kegiatan yang dihelat
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy