Harimau Mulai Serang Ternak Warga

Akibat Hutan di Lereng Merapi Ludes Terbakar

Harimau Mulai Serang Ternak Warga
Harimau Mulai Serang Ternak Warga
Kejadian itu menurutnya baru pertama kali terjadi di desanya yang berjarak 13 kilometer dari puncak Merapi. Dengan rusaknya hutan-hutan karena Merapi meletus, ia menduga habitat binatang buas di dalamnya rusak. Akibatnya, satwa di sana bermigrasi ke lokasi yang menyediakan makanan.

Agar tidak makin merisaukan warga, pihaknya berencana mengadakan ronda setiap malam. Warga, kata dia, tidak akan segan-segan membunuh hewan tersebut. "Kita sudah berkoordinasi dengan aparat TNI. Petugas juga sudah menyiapkan peluru bius, dan warga pasti akan membunuh harimau itu jika langsung tertangkap karena sangat meresahkan," imbuhnya.

Terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Prasetyo memastikan hewan buas tersebut berjenis macan kumbang (panthera pardus). Hewan itu biasanya bergerak secara berpasangan antara induk dan anaknya.  Menurut catatan Balai TNGM, populasi macan kumbang terus menurun. Hingga tahun 2010, jumlahnya tidak lebih dari 4-5 pasang. "Hutan-hutan penyangga TNGM dan di lereng Merapi merupakan habitat hewan-hewan yang dilindungi. Populasinya terus menurun karena aktivitas Merapi," jelasnya kemarin.

Pihaknya sendiri menerima berbagai laporan serangan binatang buas, menyusul ludesnya hutan-hutan tersebut oleh wedhus gembel. "Selain di Klaten, laporan itu juga kami terima dari Kecamatan Turi, Sleman. Polanya serupa dan diduga dilakukan oleh macan kumbang," terangnya.Pihaknya memprediksi, hewan-hewan bermigrasi ke lokasi lain yang memiliki ekosistem serupa. "Bisa juga ke Merbabu," imbuhnya.

KLATEN - Belum hilang rasa trauma terhadap gempuran erupsi Merapi, kini warga lereng Merapi dihantui serangan binatang buas. Binatang tersebut memangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News