Haruskah Menyingkirkan Kuning Telur Saat Diet?

Haruskah Menyingkirkan Kuning Telur Saat Diet?
Telur. Foto: Pixabay

jpnn.com - Ketika sedang diet atau ingin menurunkan berat badan, kebanyakan orang menjadi pemilih dalam hal makanan. Kemudian muncul pertanyaan bahwa seputar konsumsi telur utuh, termasuk kuning telur di dalamnya.

Di satu sisi, telur dianggap sebagai sumber protein yang sangat baik dan murah, serta mengandung berbagai nutrisi. Namun, banyak orang percaya bahwa kuning telur dapat meningkatkan kolesterol dan menambah risiko penyakit jantung.

Telur utuh sendiri memiliki dua komponen utama, yakni putih telur yang sebagian besar mengandung protein dan kuning telur yang mengandung semua jenis nutrisi.

Kandungan gizi telur

Sebuah putih telur mengandung sekitar 17 kalori, sementara telur seutuhnya mengandung 70 kalori. Namun, Anda perlu tahu bahwa nutrisi dalam kuning telur yang justru membuat Anda kenyang lebih lama ketika diet.

Dua telur utuh besar (100 gram) mengandung sekitar 422 mg kolesterol.  Sebaliknya, 100 gram daging sapi giling dengan 30 persen lemak, hanya memiliki sekitar 88 mg kolesterol.

US Dietary Guidelines pada Januari 2016 memaparkan bahwa tidak ada ketetapan batas harian untuk kolesterol dalam makanan. Meskipun begitu, banyak orang tetap khawatir ketika mengonsumsi telur, terutama bagian kuning telurnya. 

Hal ini terjadi karena mereka mengaitkan asupan kolesterol tinggi dengan darah tinggi dan penyakit jantung.  Padahal, tidak semua makanan tinggi kolesterol selalu meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Di satu sisi, telur dianggap sebagai sumber protein yang sangat baik dan murah, serta mengandung berbagai nutrisi. Namun, banyak orang percaya bahwa kuning telur dapat meningkatkan kolesterol dan menambah risiko penyakit jantung.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News