Hasil Konferensi WTO Harus Saling Menguntungkan
Kamis, 21 Maret 2013 – 22:15 WIB
JAKARTA - Konferensi tingkat menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang akan diikuti 159 negara di Bali, Desember 2013 mendatang, harus menghasilkan sesuatu yang bermanafaat bagi perdagangan dunia dan saling menguntungkan antara negara maju dengan negara berkembang. Iman mengatakan, kebutuhan antara negara maju dengan negara berkembang kapasitasnya tidak sama. Karena itu sebelum WTO di Bali, negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus mendata kebutuhan masing-masing.
Menurut Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Iman Prambagyo, dua agenda penting yang ingin dicapai Indonesia dan negara berkembang lain dalam organisasi perdagangan dunia adalah masalah fasilitas perdagangan.
"Dalam WTO di Bali akan dilihat apa sih yang bisa kita panen dari pertemuana di Doha? Yang pertama soal fasilitas perdagangan dan kedua paket untuk negara berkembang. Fasilitas perdagangan ini penting untuk memperlancar promo," kata Iman di gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (21/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Konferensi tingkat menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang akan diikuti 159 negara di Bali, Desember 2013 mendatang,
BERITA TERKAIT
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara