Hasil Penyelidikan: Sebegini Banyaknya Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan
Beka juga menyampaikan penembakan gas air mata dilakukan tanpa koordinasi dengan Kapolres Malang saat itu.
Kemudian, terkait detail waktu, Beka menyampaikan penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 itu dimulai sekitar Pukul 22.08 WIB.
Personel Brimob menembakkan gas air mata sebanyak 11 kali ke arah selatan lapangan pada 1 Oktober 2022 sejak Pukul 22.08.59 WIB sampai 22.09.08 WIB.
"Setiap tembakan berisi 1 sampai 5 amunisi gas air mata," ucap Beka.
Berikutnya, personel Brimob kembali menembakkan gas air mata pada pukul 22.11.09 WIB hingga pukul 22.15 WIB.
Pada periode tersebut, Komnas HAM memperkirakan ada sebanyak 24 kali tembakan gas air mata.
"Lalu, jumlah amunisi yang terlihat dalam video sebanyak 30 amunisi yang bersumber dari 10 tembakan," kata Beka. (Antara/jpnn)
Hasil penyelidikan Komnas HAM menyebut sebegini banyaknya tembakan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Banyak Kepala Daerah Tidak Netral Selama Pemilu 2024, Komnas HAM: Politik Uang
- Catatan Komnas HAM: Ratusan Tenaga Kesehatan Kehilangan Hak Pilih Pas Pemilu 2024
- Pantau Pemilu 2024, Komnas HAM Ungkap Persekongkolan 12 Kades di Sidoarjo
- Komnas HAM Minta Warga Gunakan Hak Pilih Pemilu Secara Kritis