Hasil PISA Indonesia Suram, Jubir AMIN: Bonus Demografi Terancam Jadi Bencana

Hasil PISA Indonesia Suram, Jubir AMIN: Bonus Demografi Terancam Jadi Bencana
Jubir Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Indra Charismiadji. Foto: dok.JPNN

Tak ayal, hasil PISA 2022 itu mempertegas dan menyorot kegagalan pemerintah dalam mencapai target yang dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Sejatinya, target RPJMN untuk skor membaca di 396 sedangkan skor PISA 2022 di 359 turun 12 poin dari tahun 2018. Untuk matematika, pemerintah dalam RPJMN menargetkan skor 388 sedangkan skor PISA 2022 di 366 turun 13 poin dari tahun 2018 sementara untuk sains, target RPJMN di angka 402 sedangkan hasil skor PISA 2022 di angka 383 turun 12 poin dari tahun 2018.

Hasil itu sontak membuat Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji yang juga merupakan seorang tokoh pemerhati pendidikan menyuarakan keprihatinannya atas hasil buruk yang diterima Indonesia di PISA 2022.

Indra menyatakan terdapat banyak problematika fundamental dalam tata kelola pendidikan Indonesia yang tak kunjung dibenahi sehingga menciptakan polemik sehingga menuntut urgensi terkait pentingnya sebuah perubahan.

"Pemerintah sibuk melakukan hal yang sama dan berulang-ulang tetapi mengharapkan hasil yang berbeda seperti gonta ganti kurikulum, gonta ganti nama program tetapi isinya sama, dan lain sebagainya," kata Indra, Rabu (6/12).

Menurutnya, anggaran pendidikan yang setahunnya mencapai lebih dari 600 triliun itu menunjukkan hasil yang berbanding terbalik dengan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Ini merupakan bentuk ketidakwarasan, anggaran triliunan tapi isinya gonta ganti nama saja, tapi isinya hanya mengambil sebagian kecil sekolah yang sudah baik mutunya kemudian ditambah anggaran dan pelatihan guru-gurunya. Belum tiap ganti menteri pasti ganti kurikulum. Ini tidak mengubah apa-apa. Tidak heran kalau hasil PISA kita semakin jeblok," tegas Indra.

Lebih lanjut, dirinya turut berpendapat bahwa jika pemerintah pada masa mendatang hanya melanjutkan program-program pendidikan yang sudah berjalan, maka bencana demografi yang akan mencuat alih-alih mendapat bonus demografi.

PISA adalah studi guna mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Indonesia adalah salah satu yang terburuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News