Hasto: Pemikiran Geopolitik Soekarno Relevan untuk Menghadapi Situasi Saat Ini

Hasto: Pemikiran Geopolitik Soekarno Relevan untuk Menghadapi Situasi Saat Ini
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

Menurutnya, mungkin hal ini dianggap remeh oleh sebagian orang, tetapi dalam perspektif geopolitik hal ini sangat penting.

“Setiap hari, kita menggunakan HP, TV dari Jepang, setidaknya orang Jepang makan tempe, jengkol, dan petai dari Indonesia,” kata Hasto.

Sementara, pakar politik internasional Dina Sulaeman menyebut geopolitik itu sangat penting. Sebab, hal itu dapat mengetahui kondisi negara sendiri dan apa yang terjadi antardunia.  Dia menegaskan salah satu menangkal radikalisme ialah melalui geopolitik.

“Warga Indonesia yang pergi ke Suriah bergabung dengan kelompok-kelompok teroris itu mereka mengaku sedang berbuat baik, mereka mengaku sedang berjuang. Seandainya mereka paham geopolitik apa sebenarnya yang terjadi di Suriah, bahwa di situ ada penggulingan rezim, bahwa di situ ada pertarungan wilayah jalur pipa gas dari Qatar mau ke Eropa atau dari Iran mau ke Eropa,” sambungnya.

Musa pun menyebut belum ada pemimpin dunia yang setelah berkuasa mengajak pada persaudaraan bangsa bangsa untuk perdamaian dunia. Menurutnya, belum  ada orang yang punya pemikiran seperti itu.

“Dan itu artinya Bung Karno telah melampaui geopolitik tradisional atau geopolitik konvensional yang berbasis pada imperialisme dan kolonialisme, kepada suatu yang dia cita-citakan dan dia impikan, yaitu dunia tanpa imperialisme dan kolonialisme,” tegasnya.

Khoirul Umam pun menyebut belajar geopolitik Soekarno artinya berimajinasi untuk membangun kepemimpinan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan karena yang dihadapi kolonialisme dan imprealisme dengan gaya baru. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pemikiran geopolitik Soekarno masih relevan untuk menghadapi situasi saat ini.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News