Hasyim Muzadi : Gerakan Perubahan Belum Solid
Rabu, 30 Maret 2011 – 07:45 WIB
Hasyim berharap DEPAN bisa menawarkan konsepsi perubahan yang konkrit. Tanpa itu Hasyim khawatir gerakan DEPAN hanya akan mengulang -ulang kelemahan. "Dulu tidak membayangkan menurunkan Pak Harto jadinya seperti ini. Masak salah mengira lagi," katanya, lantas tersenyum.
Dia juga mengingatkan agar agenda perubahan di Indonesia tidak berujung seperti Libya. "Waktu 1998 terjebak diselancari kekuatan asing. Kita untungnya hanya politik. Sementara Libya itu sekarang diselancari barat secara militer," ujar Hasyim.
Sebelumnya, Bambang Soesatyo membeberkan tumpukan masalah. Mulai soal century dan mafia pajak yang mengambang, sampai langkah mundur RUU Tipikor yang diusulkan pemerintah. Selain itu, di ranah politik terjadi tekanan dan penyeragaman terhadap partai koalisi. "Bermimpi dalam tiga tahun ini ada perubahan besar," kata anggota Komisi III DPR, itu.
Permadi mengatakan Indonesia adalah negara yang sudah kehilangan kedaulatan wilayah, politik, dan ekonomi. Di bidang ekonomi, dia mencontohkan, sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan telah dikuasai kekuatan modal asing. "Solusinya hanya satu, yaitu revolusi rakyat," katanya. Hari ini, rombongan deklarator DEPAN akan bersilaturahmi ke Jusuf Kalla di Gedung PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (pri)
JAKARTA -Para deklarator Dewan Penyelamat Negara (DEPAN) melanjutkan roadshow ke sejumlah tokoh nasional. Setelah diterima Ketua Umum PP Muhammadiyah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Warga Israel Menginjak Bantuan RI untuk Gaza, Ketua Fraksi PKS: Tindakan Biadab
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Polda Bali Kerahkan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Untuk Pengamanan KTT WWF
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Pemeriksaan Sandra Dewi cs Dinilai Tepat, Agar Efektif