Hati-Hati Serangan Pecah Kaca Mobil

Hati-Hati Serangan Pecah Kaca Mobil
Ilustrasi. Foto: pixabay

Aulia mengaku heran dengan aksi para pelaku tersebut. Selain berada di kawasan yang ramai dilalui pengendara dan warga, beberapa ratus meter dari tempat kejadian sedang ada razia lalu lintas polisi.

"Cukup nekat. Tapi, syukur, semua ATM yang dicuri sudah saya blokir," ujarnya. Aulia lantas melaporkan kasus tersebut ke Polsek Jambangan.

Sebelum kasus Aulia, aksi pecah kaca terjadi Desember tahun lalu di kampus Unair. September lalu terjadi aksi yang sama di Sawahan dan Ketintang Madya pada Mei.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya mendeteksi pergerakan pelaku pecah kaca.

Sebab, beberapa kali aksi pecah kaca yang terjadi minim alat bukti.

"Tanpa rekaman CCTV ataupun saksi, ciri-ciri pelaku sulit dijelaskan. Kesulitannya di situ," ujarnya.

Di samping itu, lanjut dia, pelaku pecah kaca bersifat musiman. Artinya, mereka beraksi tanpa melihat waktu tertentu. Lokasi incaran juga berpindah-pindah.

"Mereka sangat licin," lanjutnya. Biasanya pelaku-pelaku tersebut beraksi tiap 2-3 bulan sekali.

Kepolisian di Surabaya punya pekerjaan rumah di awal tahun ini. Yaitu kejahatan pecah kaca yang selama ini meresahkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News