Hati-Hati Serangan Tomcat Kembali Muncul

"Sudah kami semprot dengan larutan campuran laos dan daun mamba. Sekarang sudah aman," tuturnya.
Joestamadji menjelaskan, tomcat atau semut semai sebenarnya hanya serangga biasa.
Hewan tersebut sebenarnya tidak menyerang manusia. Biasanya, tomcat muncul ketika awal musim penghujan.
"Tomcat itu termasuk hama. Kalau tiba musim panen, pasti banyak," ungkapnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa serangan tomcat tidak termasuk wabah. Sebab, musim tomcat tidak sama dengan demam berdarah dengue (DBD).
Luka bakar yang disebabkan tomcat juga tidak menular. Untuk itu, pihaknya tidak perlu menyemprotkan pestisida organik ke semua tempat.
"Kalau ada wabah DBD, pasti sudah diupayakan untuk fogging. Kalau tomcat tidak perlu," ujarnya.
Menurut Joestamadji, yang dibutuhkan warga adalah edukasi terkait dengan serangga tomcat.
SURABAYA - Warga Surabaya harus berhati-hati karena serangan tomcat kembali muncul. Kali ini hewan kecil berwarna hitam-oranye tersebut menyerang
- 2.050 Karung Bawang Merah Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis, Lihat
- 9 Dari 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Batal Berangkat
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter