Hati-Hati Serangan Tomcat Kembali Muncul
"Sudah kami semprot dengan larutan campuran laos dan daun mamba. Sekarang sudah aman," tuturnya.
Joestamadji menjelaskan, tomcat atau semut semai sebenarnya hanya serangga biasa.
Hewan tersebut sebenarnya tidak menyerang manusia. Biasanya, tomcat muncul ketika awal musim penghujan.
"Tomcat itu termasuk hama. Kalau tiba musim panen, pasti banyak," ungkapnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa serangan tomcat tidak termasuk wabah. Sebab, musim tomcat tidak sama dengan demam berdarah dengue (DBD).
Luka bakar yang disebabkan tomcat juga tidak menular. Untuk itu, pihaknya tidak perlu menyemprotkan pestisida organik ke semua tempat.
"Kalau ada wabah DBD, pasti sudah diupayakan untuk fogging. Kalau tomcat tidak perlu," ujarnya.
Menurut Joestamadji, yang dibutuhkan warga adalah edukasi terkait dengan serangga tomcat.
SURABAYA - Warga Surabaya harus berhati-hati karena serangan tomcat kembali muncul. Kali ini hewan kecil berwarna hitam-oranye tersebut menyerang
- PPPK yang Sudah Resmi Bekerja tidak Berhak Mengajukan Usulan Mutasi
- 17 PPPK Guru di Pemprov Gorontalo Dilantik, Masa Kontrak 5 Tahun
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Tenggelam Saat Memasang Jaring Ikan, Pemancing Asal Sumbawa Ditemukan Meninggal Dunia
- 381 PPPK di Temanggung Mengikuti Orientasi, Pj Bupati Berpesan Begini