Hati Maryam

Oleh Dahlan Iskan

Hati Maryam
Dahlan Iskan.

Setahun sudah Imran menjadi perdana menteri. Sebelum minggu lalu masih relatif tenang. Tidak banyak gejolak politik.

Namun Imran memang mewarisi keadaan yang buruk. Yang tidak mudah dibangkitkannya. Apalagi rakyat tidak sabar menanti.

Apalagi keadaan ekonomi tidak juga membaik. Harga-harga terus naik. Termasuk listrik. Nilai rupee anjlok --terus-menerus. Ada saja penyebabnya.

Imran dinilai menjilat ludah sendiri: ternyata tetap pro-Tiongkok. Juga: membawa kembali IMF ke Pakistan.

Secara rasional itu tidak salah. Ia harus melakukan itu. Agar Pakistan terhindar dari bencana ekonomi. Namun secara politik itu bisa jadi peluru untuk menembakinya.

Saya juga simpati pada Imran karena misi damainya. Ia tidak suka konflik dengan India. Yang diwarisinya secara mendarah-mendaging. Sejak Pakistan pisah dari India di tahun 1947.

Misalnya saat pesawat tempur India ditembak jatuh di wilayah Pakistan. Imran segera memulangkan pilot angkatan udara India itu. Tanpa menghukum ya. Yang membuat ketegangan di perbatasan mereda.

Imran juga ingin kerja sama yang lebih erat dengan India. Banyak persoalan bisa diselesaikan bersama.

Maryam itu cantiknya luar biasa. Lihatlah matanya. Seperti mutiara. Lihatlah seluruh badannya. Begitu menakjubkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News