Hatta Awasi Ketat Proyek Jumbo BUMN

Hatta Awasi Ketat Proyek Jumbo BUMN
Hatta Awasi Ketat Proyek Jumbo BUMN
Proyek-proyek itu diharapkan bisa memutar lebih cepat perekonomian negeri ini. Beberapa proyek tergeser di Agustus, seperti pembangunan jalan tol Sarangan-Benoa, Bali. Di bulan November diresmikan pembangunan receiving terminal LNG senilai Rp 1 triliun di Sumatera Utara, dan peresmian proyek hydro cracker senilai Rp 12,4 triliun.

Hatta menegaskan, rencana proyek BUMN hingga setahun ke depan sudah berada di tangannya. Dia akan memantau secara ketat pelaksanaan proyek tersebut, sekaligus mencocokkan dengan agenda proyek yang didanai APBN, swasta nasional dan investasi asing. "Kalau ada yang melenceng akan segera saya luruskan," tandas Hatta.

Karena itu, Hatta juga minta masukan dari publik jika ada kecurigaan dalam proses pelaksanaan proyek-proyek besar itu. Seperti diketahui, program MP3EI membutuhkan anggaran Rp 4.000 triliun hingga 2014. BUMN sudah berkomitmen mengucurkan Rp 900 triliun, APBN Rp 755 triliun, swasta nasional USD 150 miliar, kemudian FDI diperkirakan USD 150 miliar.

Menurut Hatta, BUMN merupakan elemen penting dalam program MP3EI. Perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut memiliki dana yang besarnya sama dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni lebih dari Rp 2.000 triliun. Asetnya saja mencapai 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang jumlahnya Rp 7.000 triliun.

JAKARTA – Desain besar Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta Rajasa yang dikemas melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News