HBK Upayakan Pemulangan PMI Korban Penyiksaan di Libya
Pada awalnya, pekerja migran itu dijanjikan untuk bekerja di Turki, tetapi kenyataannya yang bersangkutan dipekerjakan di Libya.
KBRI Tripoli kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pelacakan terhadap lokasi dan nomor kontak Sri.
Pihak KBRI pun berhasil berkomunikasi langsung dengan Sri dan mengetahui PMI itu berada di Kota Benghazi, sekitar 1.000 kilometer dari Tripoli, Ibu Kota Libya.
Sri pun dipastikan telah dipindahkan dari rumah majikan telah aman di kantor agensi.
KBRI Tripoli telah mengajukan izin kepada Kemlu Libya agar dapat menemui Sri di Benghazi untuk memastikan terpenuhinya hak-hak Sri dalam hukum Libya.
KBRI juga telah menghubungi pihak keluarga dan BP3MI NTB untuk menyampaikan langkah-langkah penanganan.
HBK memastikan pihaknya akan memantau langsung kasus yang menimpa Sri dan meminta agar proses pemulangan bisa dilakukan sesegera mungkin setelah proses pendalaman dilakukan Kemenlu tuntas.
”Saya mengutuk keras tindak penyiksaan fisik yang dilakukan kepada saudara kita oleh majikannya saat mereka bekerja di luar negeri," tegas HBK.
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Sri Muliemi menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di Libya. Begini nasibnya kini.
- Menaker Ida Komitmen Terus Tingkatkan Perlindungan Bagi Pekerja Migran Indonesia di Makau
- 4 Bakal Calon Gubernur NTB Ini Mendaftar Lewat Demokrat
- Pulang dari Abu Dhabi, Pekerja Migran Ini Mengandung, Lalu Buang Bayinya di Sukabumi
- Jepang Sedang Siapkan Aturan Baru Bagi Pekerja Asing, Begini Harapan Menteri Ida Fauziyah
- Dukung Komitmen Polri Lindungi PMI, Sahroni: Pahlawan Devisa Harus Merasa Aman
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI