Henna yang Tetap Abadi

Henna yang Tetap Abadi
Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Mira Marika, 23, sangat fokus melukis henna di tangan Nadifa Zahra, 20, di lantai 2 Shun Shine BG Junction. Perlahan tapi pasti, perempuan asal Sidoarjo tersebut membuat motif seperti batik daun yang terangkai indah nan etnik. Dalam waktu 10 menit, desain tato di tangan Zahra beres.

Ya, Mira dan Zahra sedang mengikuti Kompetisi Henna Se-Jawa Timur. Saat itu ada 50-an henna artist yang ikut unjuk kemampuan melukis di tangan. Mereka berasal dari berbagai kota maupun kabupaten. Mulai Sidoarjo, Malang, Surabaya, Gresik, hingga Tulungagung. Ajang tersebut merupakan wadah untuk mengapresiasi henna artist di Jawa Timur.   (mas)

Ya, menghiasi tangan dengan henna saat ini memang mulai banyak diminati para perempuan. Mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa. Hal itu tidak dimungkiri henna artist profesional Surabaya Rizki Nurindah. Ada yang hanya untuk fun, ada pula sebagai sebuah tradisi. ’’Sekarang ini banyak bermunculan henna artist di Surabaya. Bahkan, ada yang bergabung dalam komunitas,’’ kata Rizki.

Gaya henna pun kini diadopsi dari beragam daerah. Misalnya, jenis motif ala India, Arab, Teluk, dan Sudan. Motif India cenderung lebih padat dan full batik. Motif Arab tidak begitu padat, namun tetap berestetika. Motif dari pesisir atau Teluk Timur Tengah kental dengan simbol bunga-bunga. Sementara itu, motif Sudan biasanya digunakan untuk menghias kaki. (ayu/c6/dos)

SURABAYA – Mira Marika, 23, sangat fokus melukis henna di tangan Nadifa Zahra, 20, di lantai 2 Shun Shine BG Junction. Perlahan tapi pasti,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News