Herman Efendi Sudarsono, PNS Merangkap Pengusaha Kuliner dan Pembalap

Buka Usaha Angkringan demi Biayai Drag Race

Herman Efendi Sudarsono, PNS Merangkap Pengusaha Kuliner dan Pembalap
Herman bersama mobil balapnya di sebuah bengkel di Keputih. Foto: Juneka Subaihul/Jawa Pos

jpnn.com - Usianya baru 28 tahun. Tapi, Herman Sudarsono punya tiga titel sekaligus. Yakni, PNS, pengusaha kuliner, dan pembalap. Semua bisa dijalaninya dengan baik. Dia bahkan sering menjadi juara pada event drag race.

Laporan Juneka Subaihul, Surabaya

TIGA aktivitas utama yang ditekuni Herman bisa dibilang tidak saling berhubungan. Tapi, saling mendukung. Pria bertubuh tambun itu ’’resminya’’ adalah seorang PNS di Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bawean. Instansi itu berada di bawah Kementerian Perhubungan yang menangani masalah pelabuhan.

Tetapi, di luar aktivitas resmi tersebut, dia punya banyak kegiatan yang bisa disebut agak bertolak belakang. Herman menekuni dunia balap drag race. Dia memang suka memacu mobil dengan kecepatan tinggi di lintasan lurus sepanjang 201 meter. ’’Balapan itu memang menjadi mimpi saya sejak dulu. Baru setahun ini keturutan,” ujar Herman seusai memarkir mobilnya di dekat bengkel Keputih, Jumat lalu (6/2). Di bengkel itu, mobil Honda Estilo 1993 yang menjadi tunggangannya disimpan.

Dia buru-buru menjelaskan soal aktivitas balap agar orang tidak punya persepsi negatif. Sebab, untuk masuk dunia balap, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Dia khawatir orang akan menganggap sumber dana yang diperlukan untuk menyokong hobinya tersebut berasal dari uang haram. ’’Semuanya dari Jacira. Itu nama angkringan yang saya rintis bersama mama,” tutur anak bungsu di antara tiga bersaudara tersebut.

Sebelum memulai ceritanya lebih panjang lagi, Herman menunjukkan mobil balapnya. Dia membuka kain penutup mobil yang tampak masih basah terkena rintik hujan siang itu. Begitu seluruh penutup disingkap, mobil tersebut terlihat minimalis. Hanya ada satu jok di balik kemudi. Tidak ada tempat duduk bagi penumpang lain.

Drag race memang bukan ajang ’’kecantikan’’ mobil. Drag race lebih mengutamakan top speed yang bisa dicapai dalam jarak tertentu. Selain kondisi mesin, skill pembalap sangat menentukan. Herman terlihat begitu bangga memamerkan mobil yang dia miliki sejak 2010 itu. Mobil bercat abu-abu tersebut baru dimodifikasi pada 2014. Dia harus mendatangkan mesin ZC D16 yang diimpor dari Singapura untuk meningkatkan performa speed mobil itu.

Dalam kurun waktu setahun, Herman menunjukkan kemampuannya. Beberapa kejuaraan tingkat nasional pernah dia raih. Misalnya, juara I event drag race di Surabaya pada 13–14 September 2014. Dia terjun di kelas 1 s/d 2.500 cc modified.

Usianya baru 28 tahun. Tapi, Herman Sudarsono punya tiga titel sekaligus. Yakni, PNS, pengusaha kuliner, dan pembalap. Semua bisa dijalaninya dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News