Hilangkan Stigma Buruk soal Bung Karno, Pemerintah Sebaiknya Meminta Maaf

Hilangkan Stigma Buruk soal Bung Karno, Pemerintah Sebaiknya Meminta Maaf
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama 33 akademisi dari berbagai negara melakukan ziarah kubur di makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11) bertepatan di Hari Pahlawan. Foto: Fathan

Hasto menetangkan kegiatan itu membuktikan bahwa dunia internasional saja menerima fakta Soekarno.

Bagaimana pidato Bung Karno di Markas PBB berjudul “To Build The World a New”, masih dianggap memiliki relevansi yang sangat kuat tentang pentingnya reformasi PBB.

“Dunia menerima Bung Karno. Bahkan di Konferensi Islam Asia Afrika, Bung Karno juga mendapat gelar sebagai pendekar pembebas dan pahlawan kemerdekaan bangsa Islam. Lalu di dalam negeri masih ada berbagai intervensi kepentingan-kepentingan politik tertentu. Dan sejarah akhirnya membuktikan kebenarannya, sejarah tidak bisa dibendung oleh berbagai penindasan tirani,” kata Hasto.

Hasto menetangkan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi mengenai gelar kepahlawanan Bung Karno sudah tepat.

Jokowi mengungkapkan Bung Karno adalah proklamator dan pahlawan nasional yang jasa-jasanya sangat besar bagi Indonesia dan juga bagi dunia.

“Dan kami lihat bagaimana terbukti sebagaimana menjadi semboyan Bung Karno dan Ibu Mega, satyam eva jayate bahwa pada akhirnya kebenaran yang sejati itulah yang akan membimbing kita, yang akan menang,” kata dia. (tan/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Pemerintah perlu merahabilitasi nama Bung Karno untuk meluruskan sejarah yang telah dibelokkan pada masa Orde Baru.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News