Himpuni Satukan Visi Misi Hadapi Revolusi Industri 4.0

Himpuni Satukan Visi Misi Hadapi Revolusi Industri 4.0
Para pembicara dalam seminar dan talkshow yang mengambil tema Penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke- 4 di Jakarta, Senin (14/1). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Revolusi industri 4.0 mau tidak mau menggerus tenaga kerja. Lantaran, penggunaan teknologi, melonjak di sektor industri dan jasa.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa saat Indonesia masuk ke paradigma industri 4.0, sejatinya Jepang sudah mulai masuk ke Industri 5.0.

“Revolusi Industri pertama kali terjadi pada abad ke-18 dengan dimulainya mesin uap, lalu revolusi industri kedua dengan adanya sistem seperti ban berjalan, lalu revolusi industri ketiga dengan penerapan komputer, telepon, televisi dan lain-lain,” kata Jusuf Kalla dalam paparannya di seminar dan talkshow yang mengambil tema Penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke- 4 di Jakarta, Senin (14/1).

Saat ini, lanjut Jusuf Kalla, Indonesia sudah masuk Revolusi Industri Keempat atau 4.0 yang merupakan abad informasi. “Peran manusia banyak digantikan mesin dan koneksi dengan IT. Memang ada profesi-profesi yang hilang tetapi juga datang peluang-peluang kerja baru,” kata Wapres yang bertindak sebagai keynote speaker.

Jusuf Kalla mengharapkan dunia pendidikan menyiapkan SDM yang bisa mengantisipasi hal tersebut. Oleh karenanya Wapres juga menginginkan agar seminar semacam ini diselenggarakan di kampus, agar mahasiswa yang merupakan kaum melinial bisa mengantisipasi masa depan.

Wapres mengatakan bahwa profesi yang berbasis IT seperti transportasi online merupakan solusi dalam menjawab era Revolusi Industri 4.0. Dia merupakan titik temu antara penyedia barang dan orang yang membutuhkan barang dengan biaya yang efisien. “Mekanisme makelar tapi positif dan efisien dalam harga,” kata Wapres.

Senada dengan Wapres, koordinator Presidium Himpuni dari Kagama, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa seminar dan dialog memberikan sumbangsih para alumni perguruan tinggi negeri di Indonesia kepada proses pembangunan banga. “Khususnya dalam pengembangan dan penyiapan sumber daya manuasia,” ujar Menteri Perhubungan.

Sementara, Ketua Panitia seminar Maryono mengatakan bahwa anggota Himpuni terdiri dari 39 perguruan tinggi se-Indonesia. “Seminar kali ini merupakan yang pertama dari empat rangkaian seminar yang digelar Himpuni,” tutur pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Undip dan Direktur Utama Bank BTBN.(mg7/jpnn)


Revolusi industri 4.0 mau tidak mau menggerus tenaga kerja. Lantaran, penggunaan teknologi, melonjak di sektor industri dan jasa.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News