Histeria Ketakutan Picu Isu Penculikan

Histeria Ketakutan Picu Isu Penculikan
Histeria Ketakutan Picu Isu Penculikan
Namun, pria yang sudah lama menjadi penasehat bagi jajaran kepolisian itu tidak berani memastikan bahwa penculikan ini sekadar isu. "Mungkin sekali kasus penculikan terjadi. Tapi karena dibicarakan terus-menerus, terkesan kasusnya banyak dan riil. Dulu, ketika belum banyak handphone, saya yakin dampaknya tak sebesar ini. Dulu hanya dari mulut ke mulut," terangnya.

Disebutkan, sekitar 10 tahun lalu sempat merebak isu sumur beracun, yang racunnya ditebarkan oleh orang-orang misterius. Hanya hanya, lantaran hanya dibicarakan dari mulut ke mulut, isu ini lambat menyebar.

Adri, begitu biasa disapa, mengatakan isu penculikan begitu cepat menyebar lantaran tidak ada satu pun warga yang ingin jadi korban. Begitu menerima SMS atau informasi mengenai aksi penculikan, mereka akan meneruskan ke saudaranya, temannya, dan seterusnya secara berantai. "Karena merasa punya anak kecil, merasa punya saudara yang punya akan kecil, begitu terus menjadi berantai," ucapnya.

Adakah yang menunggangi lantaran isu terjadi di Aceh dan Sumut yang tergolong daerah "rawan"? Adri merasa tak yakin dengan analisis seperti itu. Dugaan itu, lanjutnya, merupakan bagian dari imbas sebuah isu liar yang tidak segera ditangani. Lantas, apa yang harus dilakukan polisi?

JAKARTA -- Merebaknya isu penculikan di wilayah Aceh dan Sumut lebih disebabkan oleh histeria massa yang dihantui ketakutan yang berlebihan. Kriminolog

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News