Histeria Ketakutan Picu Isu Penculikan
Kamis, 16 Desember 2010 – 03:13 WIB

Histeria Ketakutan Picu Isu Penculikan
Pria yang pernah menjadi wartawan itu mengatakan, aparat kepolisian harus berani menangkap siapa pun yang pernah menyampaikan isi SMS atau menyebarkan informasi lewat media lain, mengenai isu tersebut. Langkah ini untuk menghentikan berantainya informasi yang menebarkan ketakutan itu. "Saya mengimbau kepolisian setempat untuk segera merespon, mencari pengirim SMS," ujarnya.
Dia mengimbau polisi bekerjasama dengan provider. Hanya saja, dia mengakui, ada kelemahan pelacakan model kerjasama dengan provider. Pasalnya, provider hanya bisa menyebutkan bahwa pada jam sekian ada kiriman SMS dari nomor ponsel ini ke nomor ponsel itu. "Tapi apa isinya, belum bisa diketahui," ujarnya. Dia menyarankan agar kepolisian punya alat sendiri. "Hanya saja alatnya sangat mahal," pungkasnya.
Seperti diberitakan, isu penculikan anak terus memakan korban. Minggu (12/12) kemarin, giliran Sugiono (30), sekarat dipukuli orang sekampung di Dusun Kampung Tanjung, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deliserdang. Sugiono yang dicurigai warga sebagai penculik anak tidak hanya sekarat, daun telinga kanannya putus ditebas warga.
Di Aceh, dua orang perempuan yang sedang mencari anaknya yang hilang akibat Tsunami beberapa waktu lalu, juga diamuk massa. Keduanya juga dituduh sebagai pelaku penculikan yang sedang mengincar mangsa.
JAKARTA -- Merebaknya isu penculikan di wilayah Aceh dan Sumut lebih disebabkan oleh histeria massa yang dihantui ketakutan yang berlebihan. Kriminolog
BERITA TERKAIT
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur