Historisma

Oleh Dahlan Iskan

Historisma
Dahlan Iskan dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: disway.id

Ia adalah saudara tertua dari enam bersaudara pemilik pabrik sepatu yang sangat besar di Surabaya. Yang adiknya meninggal terkena Covid-19 awal bulan ini. Yang saya pun melayatnya secara drive-through.

Si Sulung ini sebenarnya juga terkena Covid-19. Ia masuk rumah sakit bersamaan dengan si adik.

Keduanya memang aktivis Yayasan Xianyou, perkumpulan asal usul kampung halaman nenek moyang di Tiongkok. Mereka sering rapat bersama. Makan-makan bersama. Nyanyi-nyanyi bersama.

Ketika si adik meninggal dunia ia tidak tahu.

Dua minggu kemudian si sulung membaik. Covid-19 nya sudah dinyatakan negatif. Namun belum bisa keluar dari RS. Masih ada sakit yang lain.

Akhirnya si sulung ini meninggal dunia juga. Bukan karena Covid-19.

Itulah sebabnya jenazahnya bisa disemayamkan di Adi Jasa. Sampai dengan meninggal dunia ia tidak tahu bahwa adiknya sudah mendahuluinya.

Dari mesong itu saya masih harus ke kantor Harian DI's Way. Sampai habis magrib. Beberapa pekerjaan selesai.

Risma sendiri sudah siap-siap menjadi pengusaha kecil. Setelah tidak jadi wali kota beberapa bulan lagi. Ternyata wali kota Surabaya yang hebat itu begitu sederhana merencanakan hidupnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News