Historisma

Oleh Dahlan Iskan

Historisma
Dahlan Iskan dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: disway.id

Risma menceritakan sudah mengurus untuk menjadi hak milik. Sudah diurus sejak beberapa tahun lalu.

"Tetapi tidak bisa. Peraturannya tidak membolehkan," ujar Risma di sambutannyi itu.

Mengapa rumah itu tidak direnovasi agar lebih masa kini?

"Ayah saya berpesan agar rumah ini jangan diubah-ubah tanpa persetujuan beliau," ujar Risma. "Semua kayu di rumah ini adalah jati. Jatinya istimewa. Jati tua," tambahnyi.

Sang ayah sudah lama meninggal. Namun ada cerita tersendiri mengapa Fuad diizinkan membuka kafe di situ.

"Waktu Fuad masih berumur sepuluh tahun, Fuad saya ajak ke rumah ini. Untuk menengok ayah. Saat itulah ayah mengatakan rumah ini kelak biar untuk Fuad saja," ujar Risma.

Risma sendiri sejak awal sebenarnya ingin menjadi pengusaha. Dia sudah mantap. Sudah mulai merasakan besarnya penghasilan sebagai pengusaha.

Risma ingin seperti ayahnyi. Juga ingin seperti kakeknyi. "Kakek saya itu kiai tapi juga pengusaha," ujar Risma.

Risma sendiri sudah siap-siap menjadi pengusaha kecil. Setelah tidak jadi wali kota beberapa bulan lagi. Ternyata wali kota Surabaya yang hebat itu begitu sederhana merencanakan hidupnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News