HNW Harapkan Rakyat Aktif Gunakan Hak Pilih di Tahun Politik

HNW Harapkan Rakyat Aktif Gunakan Hak Pilih di Tahun Politik
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Bengkulu, Kamis (21/12). Foto: Humas MPR

jpnn.com, BENGKULU - Hanya dalam hitungan beberapa hari lagi Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik. Yakni 2018 dengan pilkada di 171 daerah, serta 2019 yang menyerentakkan pemilu legislatif dan presiden.

Berbagai kekhawatiran muncul seputar dampak-dampak yang akan ditimbulkan pada tahun politik, baik sebelum ataupun setelahnya. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah makin minimnya partisipasi rakyat terhadap pilkada dan pemilu akibat apatisme kolektif.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pun menaruh perhatian yang besar pada hal tersebut.  Menurutnya, masyarakat harus memahami pilkada dan pemilu sebagai pesta rakyat. 

Di situlah momen tepat untuk mengimplementasi kedaulatan rakyat. Jadi, sangat disayangkan jika rakyat apatis lalu memutuskan tidak berpartisipasi atau golput.

“Sangat penting untuk rakyat sadari bahwa rakyat memiliki hak yang sudah diberikan UUD melalui Pasal 1 ayat 2 yang menyatakan kedaulatan berada di tangan rakyat Indonesia. Itu adalah kekuasaan besar makanya jangan sampai golput. Jika rakyat menyadari haknya itu dan berpartisipasi aktif secara baik maka rakyat akan memilih bupati terbaik, gubernur terbaik, DPRD terbaik, DPR terbaik, presiden terbaik sehingga dampak baiknya akan kembali kepada rakyat.  Itulah tanda mencintai Indonesia,” ujarnya usai menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bengkulu, Kamis (21/12).

HNW menegaskan, yang perlu dipegang dan diingat seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi tahun politik adalah tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta terus mencintai tanah air. Untuk itu upaya-upaya untuk menuju kecintaan kepada Indonesia sangat penting dilakukan, salah satunya dengan memahami kembali nilai-nilai luhur bangsa melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR.

“Sangat penting sekali mengenal tentang Indonesia kita melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR supaya kita makin memahami dan semakin sayang kepada Indonesia kita.  Jika kita makin mengenal dan kemudian sayang kepada Indonesia maka maka kontribusi kita kepada Indonesia akan makin tinggi, salah satu konribusi itu adalah partisipasi kita pada penyelenggaraan pilkada dan pemilu yang akan datang,” ucapnya.

Mengenal kembali Indonesia, lanjut HNW, akan menghilangkan berbagai kesalahpahaman yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Di antaranya kesalahpahaman bahwa demokrasi Indonesia itu bidah atau kafir.

Hanya dalam hitungan beberapa hari lagi Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik. Yakni 2018 dengan pilkada serenta di 171 daerah dan 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News